Senin, 10 Juni 2013

Pola Kalimat Dan Jabatan

Pola Kalimat dan Jabatan. Kalimat terdiri atas beberapa kata atau frasa. Setiap bentuk kata atau frasa tersebut mempunyai fungsi sintaksis tertentu. Suatu bentuk kata yang tergolong dalam kategori tertentu dapat mempunyai fungsi sintaksis yang berbeda dalam kalimat. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat memperhatikan contoh kalimat di bawah ini!

1. Ali sedang belajar. 
2. Nama anak itu Ali. 
3. Ibu memanggil Ali.
4. Ayah membeli buku untuk Ali.

Kata Ali dalam keempat kalimat tersebut tergolong nomina (katabenda). Kata tersebut dapat menduduki fungsi Subjek pada kalimat 1, Predikat pada kalimat 2, Objek pada kalimat 3, dan Pelengkap pada kalimat 4.

Suatu kalimat minimal terdiri atas unsur predikat dan unsur subjek. Kedua unsur kalimat tersebut merupakan unsur yang kehadirannya selalu wajib. Di samping kedua unsur tersebut, dalam suatu kalimat kadangkadang ada kata atau kelompok kata yang dapat dihilangkan tanpa mempengaruhi status bagian yang tersisa sebagai kalimat, tetapi ada pula yang tidak.

Ciri umum tiap-tiap fungsi sintaksis sebagai berikut.

1. Fungsi Predikat
Pada kalimat berpola S–P, predikat dapat berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional, frasa verbal, dan frasa adjektival.

2. Fungsi Subjek
Subjek merupakan fungsi sintaksis terpenting setelah predikat. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, frasa verba, atau klausa.

3. Fungsi Objek
Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal.

4. Fungsi Pelengkap
Pelengkap kadang-kadang sering dicampuradukkan pengertiannya dengan objek. Salah satu yang membedakan objek dengan pelengkap adalah pelengkap tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.

5. Fungsi Keterangan
Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya. Keterangan dapat terletak di awal, akhir, dan bahkan di tengah. Ada bermacam-macam keterangan, misalnya keterangan tempat, waktu, alat, dan tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar